Beberapa hari lalu aku mampir ke toko emas langganan. Pas tanya harga Logam Mulia Antam, aku kaget:
Rp 30 juta untuk keping 10 gram.
Artinya sekitar Rp 3 juta per gram! 😳
Aku langsung penasaran, kok bisa mahal banget?
Coba buka situs resmi Antam, eh ternyata kalau di luar jam kerja, harga tidak ditampilkan. Dari berbagai portal online, harga terakhir yang muncul memang sekitar Rp 2,3 juta per gram. Jadi bisa dibilang toko emas memang ambil margin lumayan besar — mungkin sekalian antisipasi kenaikan harga ke depan.
🔮 Prediksi Harga Emas: Dari Feeling ke Kenyataan
Aku masih ingat, tanggal 10 April 2025 aku pernah ngomong ke teman,
“Feeling-ku harga emas bisa tembus Rp 2,4 juta per gram.”
Waktu itu harganya baru Rp 1,8 juta.
Sekarang? Udah nyaris ke situ.
Kalau feeling ini terus jalan, Rp 3 juta per gram di tahun ini rasanya bukan mustahil. Bahkan beberapa analis memperkirakan emas bisa mencapai Rp 5 juta dalam tiga tahun ke depan.
Kalau benar, berarti naik hampir 100% dalam 3 tahun — setara bunga 33% per tahun. Bandingkan dengan deposito bank yang cuma kasih 5%. Emas jelas menang jauh.
🌍 Kenapa Harga Emas Dunia Naik?
Ada beberapa faktor besar yang bikin harga emas melonjak:
1. Dedolarisasi Global
Sejak Amerika membekukan cadangan dolar Rusia, banyak negara mulai mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.
Sebagai gantinya, mereka menimbun emas.
- China, menurut data resmi, sudah punya lebih dari 3.000 ton emas.
- Namun menurut CIA dan lembaga independen, bisa jadi sudah menembus 5.000 ton.
Kebayang berapa miliar dolar yang “dibuang” untuk beli emas? Akibatnya, permintaan emas global melonjak tajam.
2. Ketidakstabilan Ekonomi Dunia
Lembaga besar seperti JPMorgan dan IMF menilai situasi global makin tidak pasti.
- Utang negara maju terus menumpuk,
- Inflasi tinggi,
- Nilai mata uang tertekan,
dan akhirnya banyak investor lari ke aset aman seperti emas (safe haven).
3. Produksi Emas Tidak Bertambah
Data World Gold Council (WGC) menunjukkan bahwa produksi emas global stagnan dalam beberapa tahun terakhir.
Artinya permintaan naik, tapi suplai tetap — ya otomatis harga naik.
💡 Kalau Dana Terbatas: Perak Bisa Jadi Alternatif
Kalau modal buat beli emas masih mepet, perak (silver) bisa jadi pilihan.
Harganya jauh lebih murah, dan tren pergerakannya kadang mengikuti emas — meski dengan volatilitas lebih tinggi.
Beberapa investor kecil pakai strategi ini:
“Beli perak saat emas mulai naik, lalu jual ketika hype emas lagi tinggi.”
✍️ Catatan Pribadi
Kadang menarik juga lihat bagaimana sesuatu yang dianggap kuno seperti emas, justru makin dicari saat dunia makin modern.
Mungkin karena emas itu... nggak bisa diketik, nggak bisa dihapus, dan nggak bisa dicetak ulang.
Nilainya bukan dari janji, tapi dari keberadaannya sendiri.
