Saya termasuk orang yang senang naik angkutan umum alias tranaportasi publik. Apalagi di Jakarta udah banyak ragam transportasi publik yang ditawarkan, dan hampir semua pelosok Jakarta bisa dicapai dengan angkutan umum. Kalaupun harus nyambung ojek, gak jauh lah.
Namanya juga angkutan umum, yang pakai ya orang banyak. Karena dipakai bareng-bareng, kita harus saling tenggang rasa, biar gak ganggu penumpang lain. Sayangnya, banyak orang yang lupa aturan di angkutan umum.
Buat mengingatkan lagi, dan siapa tau kamu mau pakai buat konten di sosmed kamu, ini boleh disebarkan.
1. Jangan berisik
Ini berisik dalam banyak arti ya. Mulai dari ngobrol langsung sampai ngobrol di telepon. Kamu gak perlu bikin suara kamu bisa didenger satu angkutan umum. Cukup lawan bicaramu aja yang bisa denger. Gak perlu juga nakutin seisi angkutan pakai suara ketawamu yang serem menggelegar.
2. Pakai headset, jangan loudspeaker
Ini menyambung aturan pertama yang jangam berisik. Kalau kamu putar musik, video, atau telponan, jangan pakai speaker. Pakai headset. Cukup kamu yang tahu urusan kamu. Dunia gak usah dikasih tau. Emang kamu siapa? Presiden aja kalau telepon pakai jalur rahasia kok.
3. Boleh sapa penumpang lain dengan senyum, tapi jangan kepo
Saya sering kasih ucapan selamat pagi atau sejenisnya kepada driver dan kondektur. Kalau penumpang, beberapa yang ajak kontak mata boleh lah dikasih senyum. Tapi satu hal, jangan kepo. Ini maksudnya gak usah ajak ngobrol hal-hal yang mengundang kekepoan urusan pribadi. Kecuali kamu ditanya dan nyaman. Kalau ngobrol hal-hal yang umum masih boleh lah. Misal, bahas KRL yang ketimpa pohon. Inget juga, ngobrolnya pelan-pelan. Jangan berisik.
4. Perhatikan tempat duduk prioritas
Hampir di semua angkutan umum ada tempat duduk prioritas. Posisinya biasa di ujung-ujung gerbong, atau di dekat pintu bis. Umumnya bangkunya dikasih warna merah. Yang utamanya duduk di prioritas ini adalah: lansia, ibu hamil, ibu bawa anak, penyandang disabilitas. Kalau kamu pas duduk di kursi ini lalu ada penumpang priorotas, kamu wajib berdiri dan kasih kursimu buat mereka.
5. Pakai ransel dan tas di depan
Tas ransel memang paling enak dipakai di punggung. Tapi ini akan jadi masalah buat orang di belakangmu kalau kamu bermanuver putar badan. Mereka bisa ketabok tasmu. Jadi taruh tasmu di depan, biar gak ganggu penumpang lain. Selain itu, memudahkan kamu mengawasi bawaanmu dari tangan usil pencopet.
6. Jangan taruh tas di bangku
Kalau tidak ada penumpang lain, masih oke. Kalau ada penumpang lain, sebaiknya pangku barang bawaan kita, atau taruh di bagasi. Kalau kita menaruh barang di bangku, kesan yang kamu berikan adalah bangku disebelahmu itu buat kamu. Ingat, kamu bayar untuk 1 orang. Jadi pakai sesuai hak untuk 1 orang.
7. Jangan makan dan minum di angkutan umum
Makan dan minum di angkutan umum beresiko untuk tumpah karena goncangan angkutan umum. Kalau kena tumpahan, proses pembersihannya juga akan sulit, karena moda transportasi harus terus bergerak belum lagi, tumpahan itu akan bikin penumpang lain tidak nyaman.
8. Jangan menghasilkan bau yang menyengat
Kalau kamu bawa duren, pastikan aromanya tidak keluar dari wadahnya. Pada umumnya ini perkara syulit. Tidak semua orang tahan dan suka dengan aroma menyengat. Ini salah satu alasan tidak boleh makan dan minum di angkutan umum. Beberapa makanan dan minuman punya aroma menyengat dan tidak semua orang suka semua aroma makanan dan minuman.
Bau menyengat termasuk aroma badan kamu, baik yang keluar dari kulit, lipatan kulit (ketekbatas bawah), atau lubang-lubang di badan kamu.
9. Utamakan penumpang turun baru naik.
Kalau angkutan dateng, kebiasaan orang Indonesia itu rebutan naik, sampai yang mai turun gak bisa. Padagal kalau semua naik dan yang di dalam angkutan umum gak turun, gak ada ruang kosong dong...
Begitu kendaraan berhenti, penumpang yang mau naik sebaiknya berdiri di samping pintu (sisi luar pintu). Biarkan penumpang dari dalam turun lewat tengah. Setelah semua penumpang turun, baru deh penumpang di luar naik.
Rebutan kayak gini biasa terjadi di KRL. Untuk memberi pelajaran orang yang rebutan naik padahal masih banyak penumpang turun, saya kadang teriakin mereka buat duluin penumpang turun. Kalau pas saya yang turun, saya juga gak ragu kasih ekstra sikut, kalau perlu biar mereka terjatuh. Kejam? Mereka yang kejam gak pakai aturan. Siap merugikan orang lain berarti siap dirugikan juga, kan?
10. Di eskalator atau travelator, kalau mau diam berdiri di kiri
Jalur kanan dipakai untuk penumpang yang terburu-buru. Dengan kita berdiri diam di kiri, kita tidak menghambat pergerakan orang lain. Kalau kita terburu-buru pun, kita juga tidak terhambat.
Kadang, saya sengaja berjalan di sisi kanan untuk memindahkan orang-orang yang berdiam di kanan supaya ke kiri. Biasa saya sambil bilang, "Permisi Pak/Bu. Kalau mau diam silahkan di kiri." Lalu dengan cuek saya melewati dia. Saya tidak akan pernah melewati orang dari sisi kiri meakipun bisa. Ini untuk mendidik juga suapaya tertib.
Nah, paham kan aturan dasar di angkutan umum. Kalau ada orang yang gak pakai aturan, jangan diam saja. Tegur saja dengan sopan. Kalau dia masih rese, kasih tau petugas supaya dikeluarkan.
